Tuesday, April 22, 2008

Menciptakan perang - Courtesy of Endah Suliyanti

Kita akan selalu menciptakan perang...,

Selama kita tetap melekat pada sebuah ideologi, selama kita ambisius, mencari kesuksesan, mau tidak mau kita akan menciptakan perang. Mungkin bukan perang yang menghasilkan kehancuran lahiriah, tetapi kita akan berkonflik satu sama lain dan di dalam diri kita sendiri, yang sesungguhnya adalah sebentuk perang. Saya rasa kita tidak melihat ini, dan sekalipun kita melihat, kita tidak serius tentang itu. Kita mengharapkan terjadi suatu mukjizat untuk mengakhiri perang, sementara kita terus hidup seperti sekarang di dalam struktur sosial seperti sekarang, mengeduk uang, mengejar kedudukan, kekuasaan, ketenaran, mencoba menjadi termasyhur, dan sebagainya. Itulah pola kita, dan selama pola itu ada di dalam pikiran dan hati kita, mau tidak mau kita akan menghasilkan perang.

J Krishnamurti - Hamburg, 1956
(Courtesy of Endah Suliyanti)

6 comments:

Unknown said...

Betul sekali Teh ...
Kalau kita memahami tugas kita diciptakan di dunia ini adalah untuk tetap konsisten berada dijalan Allah seperti yang telah kita ikrarkan dihadapan-Nya sewaktu masih di alam ajali (QS.Al-A'raf:172).

Tapi alam perjalannya kita akan berhadapan dengan Iblis CS yang telah mengikrarkan untuk menyesatkan manusia dari jalan-Nya. Itulah genderang perang yang telah ditabuh oleh Iblis ...

Manusia hidup pasti berideologi ... tidak mungkin tidak. Pada dasarnya hanya ada dua ideologi, yaitu ideologi yg haq dan ideologi yang bathil. Ideologi akan saling mematikan atau saling menghambat satu sama lain. Artinya peperangan akan senantiasa terjadi mulai dari peperangan yang sifatnya pemikiran (ghazwul fikri) sampai peperangan bersenjata/fisik (qital) di medan perang. Dan akan berakhir pada saat sangkakala ditiupkan ...

Itu artinya kita semua harus sadar bahwa kita ini sedang berperang ... tapi untuk siapa dan atas dasar apakah kita berperang ? Apakah untuk ideologi yang haq atau ideologi yang bathil ???

Admin said...

@Dodi Supriadi

Setuju sekali dengan pendapat anda. Ada ideologi yang haq dan ada juga yang batil. Yang jadi masalah, menurut ku ideologi yang haq itu ya Ideologi Islam, agama yang aku anut. Tapi menurut temanku yang Katolik ya ideologi yang benar tentulah ideologi dia. Begotu pula dengan para penganut Hindhu, Buddha, Protestan dan masih banyak lagi ideologi di dunia ini.

Perang, penghancuran dan pembunuhan atau yang lebih parah lagi...Genocide terhadap ideologi lain, itukah yang harus dilakukan untuk menunjukkan bahwa ideologi kita adalah yang haq.

Menurut ku tidakkah kita lebih baik menunjukan ideologi manakah yang benar-benar haq dengan cara menunjukkan pada mata dunia, ideologi manakah yang paling banyak membawa manfaat bagi kehidupan di dunia ini yang tentunya insyaALLAh akan membawa manfaat juga untuk kehidupan di akhirat.

Unknown said...

Keinginan saya juga demikian Kang ... enaknya sih adem ayem saja ... tapi ternyata sunatullahnya tidak sesuai dengan keinginan kita.

Sudah sunatullah bahwa ideologi itu akan saling membunuh ... kalau dalam skala kecil paling hanya akan terjadi perdebatan sengit saja ... tapi kalau ideologi ini sudah bermetamorfosis menjadi menjadi kekuatan yang lebih konkrit ... yaitu negara ... maka kekuatan fisik, militer akan menjadi senjata untuk menekan ideologi lain.

Sirah Rosulullah tentunya menjadi uswah ... Islam yang tadinya disebarkan secara sir (diam-diam) kemudian berkembang dan mulai berbenturan dengan ideologi mayoritas maka Abu Jahal CS menggunakan kekuatan militer untuk menekan Rosulullah .... tapi pada saat Futh Makkah giliran kekuatan militer Islam yang menekan Quraisy ... tapi bedanya saat itu hampir tidak ada pertumpahan darah ...

Begitu juga yg terjadi di Indonesia pada awal-awal negara ini berdiri sampai sekarang ideologi-ideologi senantiasa berperang ... pun terjadi di Chechnya ... Iraq ... Afghanistan dll.

Admin said...

@Mas Dodi..,

Jangan terlalu banyak memakai istilah Arab dunk. Aku gak ngerti.

Yang aku ngerti..., By the way, aku adalah mu'alaf (Alhamdullillah). Sebelumnya aku adalah penganut Hindhu, dimana nenek moyangku di lahirkan di pulau nan damai yang kedamaiannya dirusak oleh saudara ku sendiri sesama muslim.

Tapi kemudian -- Alhamdullillah -- damai lagi, kemudian di Bom lagi, masih oleh saudaraku sesama muslim sendiri. Sekarang Alhamdullillah, damai lagi dan.....,

...barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi. (Al Maa'idah:32)

Aku hanya bermimpi bahwa suatu saat nanti, Muslim tidak dikenal sebagai agama orang-orang yang gemar berperang, suatu pendapat yang sangat keliru tapi diakui atau tidak itulah yang sekarang menjadi trademark Muslim dikalangan Non Muslim. AKu hanya bermimpi bahwa suatu saat Muslim dikenal sebagai sebuah golongan yang memunculkan orang-orang seperti.

Hunayn bin Ishaq (260H/873M)
Seorang Ilmuan penerjemah terbaik dari Baghdad pada periode Abasyiah. Sejak kecil ia sudah fasyih berbahasa Arab dan Syiria. Dan kemudian menguasai bahasa Yunani hingga mampu membaca tulisan-tulisan Homer. Ia juga menyusun risalah dalam bidang kedokteran, filsafat, geografi, metreorologi, zoologi, linguistik dan keaagamaan.

Abdurrahman As-Sufi
Seorang Astronom yang bekerja di bawah pemerintahan Adud Al- Dawis, kitabnya “Juwar Al-Kawatib al Thobita” ditulis tahun 965 M, tentang bintang-bintang. Temuannya dalam buku ini banyak dikupas oleh Hippercus dan Ptolemois

Abu Al Rayham (422H/1050M)
Menurut sejarawan PJ Boilot, beliau adalah seorang ilmuwan muslim terbesar abad pertengahan yang palin mengagumkan. Ia menguasai matematika, astronomi, fisika, sejarah, bahasa dan adat.

Muhammad Ibnu Musa Al Khawarizmi (Favorit ku),
Seorang jenius dalam bidang matematika, geographi, musik dan sejarah. Bukunya “Hisab al jabr wal Nuqobbala” pada abad ke-12 diterjemahkan kedalam bahasa latin hingga abad ke-16, buku ini dijadikan buku teks utama matematika di universitas-universitas di eropa. Khawarizmi pula-lah yang memprkenalkan angka arab yang dikenal Algarisme, ke Barat.

Jabir bin Hayan
Seorang ilmuwan ahli kimia yang menuruit George Sarton: “memiliki pengetahuan yang mengagumkan dalam bidang kimia “ salah satu bukunya “Al Zilag Al Shaqi” menjadi dasar bagi reaksi kesetimbangan dan hingga kini dijadikan dasar perhitungan kimia.

Abu Ali bin Al Hassan Ibnu Al Haytsam (439H/1039M)
Di barat beliau dikenal sebagai Al Hazan. Beliau seorang matematikawan dan fisikawan. Dalam salh satu bukunya membuktikan persamaan yang sangat kompleks hingga sampai pada pangkat 4. beliau telah menulis lebih dari 100 judul risalah dalam bidang astronomi, matematika dan fisika.

Al Kindi
Spesifikasi jenius yang serba bisa, menurut catatan sejarah , lebih dari 260 karya ilmiahnya membahas tentang perbintangan, musik, filsafat, matematika, dan kedokteran. Beliau merevisi beberapa terjemahan dari bahasa Yunani ke Arab. Beliau juga menulis sejumlah risalah tentang batu mulia dan permata. Karyanya (telah diterjemahkan ke bahasa latin) “De Aspectibus” menurut risalah tentang Geometri dan ilmu optik.

Al Kashi
Ilmuan bidang matematika, beliau mampu menuliskan phi dengan ketepatan nyaris sempurna. Dan tidak heran jika W. Hartner, seorang ilmuan barat memberinya gelar maestro matematika yang memiliki kapasitas dalam teori pecahan, magnus opus (adi karyanya) yang berjudul ”Risalah Kamatiyya” (1410M), mengulas tanda ukuran dan jarak benda-benda langit.

Mudah-mudahan suatu saat nanti, Muslim dikenal sebagai umat yang yang menemukan obat-obatan yang menyembuhkan, pupuk-pupuk yang menyuburkan, teknologi-teknologi yang memajukan, pemimpin-pemimpin yang memakmurkan, pemuka-pemuka agama yang menyejukkan...., bukannya sebagai teroris, Naudzubillah.

InsyaALLAH.

Anonymous said...

komennya...keren abis...
thanks ya Dodi n Admin...

Anonymous said...

Leres pisan bu endah, dengan baca koment aja udah seneng pisan, seueur pisan nu tiasa diemutan

Design by Dzelque Blogger Templates 2008

Dzelque 2008 Jedig 2008