So Dark The Con Of Man - Bagian 01
Membaca posting dari Endah Suliyanti mengenai Feminitas, aku jadi tertarik untuk menulis artikel yang berhubungan sangat erat dengan artikel Endah tersebut. Sebut saja berbagi atau curhat, hanya kali ini bukann curhat mengenai cinta atau kejadian yang menimpa kita tapi curhat mengenai sesuatu yang begitu kontroversional dari sebuah penelitian para ahli sejarah yang fenomenal.
Sejarah? Ya, benar! Sejarah yang ditutupi, disembunyikan, disamarkan, dibelokan, diselewengkan dan bahkan tidak diakui sebagai suatu fakta sejarah. Bahkan beberapa orang – atau sebagian besar penduduk didunia ini – menganggap sejarah hasil penelitian yang sangat luar biasa ini sebagai suatu fiksi dan kebohongan besar belaka. Maka dari itu saya minta dalam membaca artikel ini diperlukan nalar dan kemampuan anda semua untuk beberapa saat membiarkan hati anda yang memilih. Bila akhirnya anda memilih untuk menganggap artikel ini suatu kebenaran atau suatu kebohongan besar atau bahkan tidak peduli sekalipun, semua itu tidak akan merubah apa yang sedang terjadi dan kemudian menimbulkan gap antara para peneliti sejarah dan kalangan para religius salah satu agama terbesar dunia.
Saran saya, baca artikel ini dan kemudian lupakan saja.
Karena artikel ini cukup panjang, maka aku akan membaginya dalam beberapa bagian.
Sebelum aku mulai, ada beberaha hal yang harus aku jelaskan terlebih dahulu agar menjadi perhatian bagi siapa saja yang membacanya agar tidak menimbulkan kesalah pahaman atau segala sesuatu yang tidak enak danmengakibatkan blog kita yang semula diciptakan untuk menjalin tali silaturahmi malah menjadi lahan permusuhan atau bahkan – amit-amit – lahan saling hujat.
Segala kritik dan saran atau pertanyaan selalu diterima selama masuk akal dan memang berniat untuk menambah dan membangun ilmu pengetahuan. Tidak semua sejarah itu benar dan pun tidak semua sejarah itu salah, yang pasti sejarah adalah ilmu pengetahuan, terlepas dari salah atau benarnya sebuah ilmu pengetahuan, yang pasti, ilmu pengetahuan pastilah menambah wawasan kita.
Judul artikel ku, yang tentunya berkaitan dengan artikel dari Ms. Suliyanti, yang akan membawa anda kemasa tiga ribu tahun yang lalu adalah…..,
Sejarah? Ya, benar! Sejarah yang ditutupi, disembunyikan, disamarkan, dibelokan, diselewengkan dan bahkan tidak diakui sebagai suatu fakta sejarah. Bahkan beberapa orang – atau sebagian besar penduduk didunia ini – menganggap sejarah hasil penelitian yang sangat luar biasa ini sebagai suatu fiksi dan kebohongan besar belaka. Maka dari itu saya minta dalam membaca artikel ini diperlukan nalar dan kemampuan anda semua untuk beberapa saat membiarkan hati anda yang memilih. Bila akhirnya anda memilih untuk menganggap artikel ini suatu kebenaran atau suatu kebohongan besar atau bahkan tidak peduli sekalipun, semua itu tidak akan merubah apa yang sedang terjadi dan kemudian menimbulkan gap antara para peneliti sejarah dan kalangan para religius salah satu agama terbesar dunia.
Saran saya, baca artikel ini dan kemudian lupakan saja.
Karena artikel ini cukup panjang, maka aku akan membaginya dalam beberapa bagian.
Sebelum aku mulai, ada beberaha hal yang harus aku jelaskan terlebih dahulu agar menjadi perhatian bagi siapa saja yang membacanya agar tidak menimbulkan kesalah pahaman atau segala sesuatu yang tidak enak danmengakibatkan blog kita yang semula diciptakan untuk menjalin tali silaturahmi malah menjadi lahan permusuhan atau bahkan – amit-amit – lahan saling hujat.
Segala kritik dan saran atau pertanyaan selalu diterima selama masuk akal dan memang berniat untuk menambah dan membangun ilmu pengetahuan. Tidak semua sejarah itu benar dan pun tidak semua sejarah itu salah, yang pasti sejarah adalah ilmu pengetahuan, terlepas dari salah atau benarnya sebuah ilmu pengetahuan, yang pasti, ilmu pengetahuan pastilah menambah wawasan kita.
Judul artikel ku, yang tentunya berkaitan dengan artikel dari Ms. Suliyanti, yang akan membawa anda kemasa tiga ribu tahun yang lalu adalah…..,
SO DARK THE CON OF MAN
(Begitu gelap tipuan lelaki)
(Begitu gelap tipuan lelaki)
Tunggu saja....,
0 comments:
Post a Comment