Sunday, May 25, 2008

So Dark The Con Of Man - Part 03

SO DARK THE CON OF MAN
(Begitu Gelap Tipuan Lelaki)

Bagian 03
Perang Salib, Biarawan Sion, Ksatria Templar, dan Artifak Yang Hilang


Perang Salib

Kaum Kristiani menyebutnya dengan perang salib (Crusade) sedangkan kaum muslim banyak yang menyebutnya dengan perang suci (Holy War), sebuah peperangan terdahsyat dalam sejarah umat manusia yang berlangsung pertama kali pada tahun 1096 sampai hampir tiga ratus tahun kemudian. Menurut versi Kristen, perang ini bertujuan untuk merebut kembali tanah suci Jerusalem dari para tirani Muslim. Sedangkan menurut Muslim, perang ini adalah perang suci mempertahankan tanah suci Jerusalem dari invasi tentara Kristen yang hendak merebut dan merusak keharmonisan antar umat beragama yang sudah tercipta dan membudaya di Jerusalem. Mana yang benar? Masing-masing tentunya merasa paling benar.

Crusade War

Dalam peperangan ini ada beberapa ksatria yang mengepalai sepasukan tentara yang bertugas untuk melindungi para peziarah Kristen yang akan berkunjung ke tanah suci. Mereka dikenal dengan sebutan Ksatria templar. Dan inilah sejarah yang kita kenal dan diajarkan kepada generasi muda dan diteruskan ke generasi-generasi berikutnya. Tapi apakah memang demikian? Lalu manakah yang sebenarnya yang merupakan penyebab perang salib? Versi Kristen atau Versi Islam? Sampai sekarang masing-masing memiliki versinya tersendiri. Dan saya rasa tidak adil bila kita hanya mempelajarinya dari satu versi saja. Alangkah baiknya jika kita melihatnya dari dua versi, Islam dan Kristen, atau bahkan dari Versi ketiga. Versi yang ditolak atau yang disembunyikan. Mari kita bahsa sedikit yang tentunya nanti berkaitan dengan masalah Feminitas.

The Priory of Sion, The Templar Knights, and The Lost Artefack

Ksatria Templar


Godfroi de Bouillon

Antara tahun 1070 sampai dengan tahun 1090, tak ada yang tahu pasti, Godfroi de Bouillon, biarawan dari pegunungan Zion yang terletak didekat Jerusalem, ketua dari organisasi persaudaraan rahasia biarawan Sion, membidani lahirnya sekelompok tentara yang dikenal dengan nama Ksatria Templar. Ia berkata bahwa pasukannya, para Kstaria Templar, akan melindungi semua peziarah Kristen yang akan mengunjungi Jerusalem. Tentaranya hanya ingin menjalankan tugas suci tanpa imbalan apapun dan mereka bersedia hidup miskin demi tugas suci mereka. Mereka tidak meminta bayaran atau imbalan apapun, mereka hanya meminta ijin untuk bermarkas direruntuhan Kuil Nabi Sulaiman. Kuil yang saat itu, sudah begitu rusak dan tak terawat. Dengan bermarkas dikuil tersebut mereka dapat menjalankan tugas mereka sekaligus bisa menjadikan markas mereka sebagai tempat beribadat dan berdoa. Hanya itu yang mereka minta, tugas suci dan beribatad di kuil Nabi Sulaiman. Miskin adalah janji mereka dan jalan hidup mereka. Hal ini dapat dilihat dari lambang mereka yang melukiskan dua kstaria saling berboncengan menunggang satu ekor kuda, sebagai lambang kemiskinan yang mereka jalani. Tak pernah dalam sejarah dua orang ksatria menunggangi satu ekor kuda, bahkan satu orang ksatria seharusnya memiliki berpuluh-puluh ekor kuda. Tapi itulah janji mereka, hidup miskin tanpa meminta imbalan apapun dan memenuhi waktu luang mereka dengan beribadat. Itulah mereka, para Ksatria Templar, para pelindung peziarah yang juga kumpulan ksatria yang biarawan, para pejuang dan pendoa. Setidaknya salah satu versi sejarah mengatakan demikian. Lalu bagai mana dengan versi yang ditolak atau disembunyikan. Apakah memang tujuan mereka seperti itu?

Logo Ksatria Templar

Tidak! Tujuan mereka yang sebenarnya adalah agar mereka bisa berlama-lama di Kuil Nabi Sulaiman untuk menemukan artifak yang selama ini mereka cari. Artifak yang bahkan kaum gereja sendiri pun akan membunuh demi untuk mendapatkannya. Artifak yang telah menghilang sejak zaman Kristus.

Tapi walaupun demikian, mereka tetap mengalami kesulitan untuk melakukan penelitian mereka di Kuil Tersebut. Maka sebuah rencana pun lahir. Dengan kecerdasan yang mereka miliki dan kehandalan mereka dalam berstrategi mereka menciptaan sebuah perang besar yang dapat mengalihkan perhatian siapapun juga dari Kuil Nabi Sulaiman. Rencana mereka berhasil, perang mahadahsyat antara Islam dan Kristen meledak, perang salib tak dapat dihindari, dan perang suci pun terjadi.

Lukisan rekaan "Temple of Solomon" ketika masih utuh

Selama perang berkecamuk, para Biarawan Sion dan Ksatria Templarnya, yang sesekali juga ikut berperang (setor muka dalam peperangan), meneruskan penelitian mereka di kuil tersebut sampai kemudian secara tiba-tiba mereka menghentikan pencarian dan meninggalkan peperangan yang mereka ciptakan sendiri dan sesegera mungkin berkuda menuju Roma.

Misteri yang berkelanjutan

Mesin waktu telah membawa kita kemasa seribu tahun yang lalu, tapi misteri desa kecil bernama Rennes-Le-Chateau dan Pendeta Berenger Sauniere-nya belum juga terjawab. Misteri pun bertambah: Mengapa mereka menghentikan pencarian? Apakah mereka menemukan artifak tersebut? Jika ya, apa artifak tersebut? Mengapa mereka meninggalkan "Temple of Solomon", meinggalkan kancah peperangan merebutkan kota Jerusalem dan berkuda sesegera mungkin menuju Roma? Apa hubungan semua ini dengan feminitas?

Bersambung....,

Sumber

Micahel Baigent, Richard Leigh, Henry Lincoln (Holy Blood, Holy Grail)
Barber, R. (The Knight abd Chivalry)
Addison, C. G. (The History of The Knight Templars)
Dan Brown (The Da Vinci Code)
Steve Barry (The Templar Legacy)

0 comments:

Design by Dzelque Blogger Templates 2008

Dzelque 2008 Jedig 2008