Friday, December 28, 2007
Thursday, December 27, 2007
Mengapa Berteriak - From Geti
Aku iseng mengunjungi blog milik Geti, The Fun Geti, Geti Yang Seru, dan aku menemukan artikel bagus yang judulnya Mengapa Berteriak. Artikel yang bagus dan cukup indah untuk membuat kita tersenyum setiap membacanya. Trims tuk Geti. Keep Posting!!!
So, Geti Sez....,
Aku suka banget cerita ini...adakalanya kita memang kurang bijaksana dan kurang mengetahui dalam menghadapi sesuatu, sehingga hal kecil yang seharusnya membuat kehidupan menjadi indah, lebih sederhana, mudah, dan terarah. ...harus kita lewati dengan sia - sia...
MENGAPA BERTERIAK ?
Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya; "Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?"
Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab; "Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak."
"Tapi..." sang guru balik bertanya, "lawan bicaranya justru berada disampingnya. Mengapa harus berteriak ? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus ?"
Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar menurut pertimbangan mereka. Namun tak satupun jawaban yang memuaskan.
Sang guru lalu berkata; "Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harusberteriak.
Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi."
Sang guru masih melanjutkan; "Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas. Mengapa demikian?"
Sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya. Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikan jawaban.
"Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan."
Sang guru masih melanjutkan; "Ketika anda sedang dilanda kemarahan janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu.
Mungkin di saat seperti itu, tak mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang bijaksana. Karena waktu akan membantu kita."
Posted by Admin at 7:29 AM 7 comments
Labels: Kutipan
Christi
+62 813 2241 5901
christi_toyobesq@yamaha_motor.co.id
Posted by Admin at 7:06 AM 0 comments
Labels: Para Bocah
Join Us
Karena sumber masih sangat terbatas...,
Maka dengan terpaksa BSD (Black Skinny Dude) ngusahain sendiri semua kelengkapannya (tentunya dengan bantuan beberapa sohib yang murah hati).
Jadi jangan ngambek kalo ada kesalahan data atau fotonya dirasa kagak pas.
Untuk menghindari keadaan di atas, maka:Kirimkan data-data lengkap kalian, minimal Nama, Alamat Rumah, Email, dan Nomor yang dapat dihubungi.
Kirimkan juga semua foto-foto yang ada kaitannya dengan kita dan SMPN 9, sewaktu kita masih menjadi murid di sana.
Kirimkan dua buah foto pribadi kalian. Satu waktu kalian masih menjadi murid di sekolah kita dulu, dan yang satu lagi foto terbaru kalian.
Kirimkan semua itu ke:
jedigs@gmail.com
Emang untuk apa sich?
Untuk arsip tentunya dan untuk kami pajang di situs ini. Bagi yang mau lihat contohnya, Klik disini!
Posted by Admin at 6:47 AM 0 comments
Labels: Menu Utama
Monday, December 24, 2007
Sunday, December 23, 2007
Sabtu, 22 Desember 2007
Haerul (Jaer), datang paling dulu sebelum aku yang mengendarai motor Meylina tanpa meliana (bingung khan). Berikutnya Meylina nyusul di belakang ku bareng ama Ratih yang di sinyalir merupakan kandidat terkuat untuk sekretaris bapak ketua (Sandi). Tak lama kemudian Haerul pulang kerumah karena alasan keperluan keluarga. Feri juga demikian, hanya saja dia kembali lagi menjumpai kami semua yang sudah mulai ramai. Mudah-mudahan ini bukan kumpul-kumpul kamu yang terakhir sebelum keberangkatan kamu ke Singapura, Ok Fer? By the way, Feri apa Very, mana yang betul?
Well apa boleh buat, akhirnya kita, sisa dari mereka semua, mampir di warung nasi "Cere Padi".
Aku menghabiskan dua porsi Nasi Bali yang membuat Geti ternganga sambil menunjukkan foto keluarga dan dua buah hatinya kepada Very (Fery, whatever) yang juga menunjukkan bakal lingkungan barunya di Singapura. Ratih sibuk dengan berkas-berkas bakalan ngemsi ke esokan harinya (minggu 23 Desember 2007) di sebuah acara pernikahan. Sandi menyatakan dirinya Karnivora Murni yang tidak menyukai sayuran, dan Gina nampaknya terlibat suatu masalah yang ada hubungannya dengan romantisme.
O iya, Rahmat dan Heri datang menyusul dan membuat ruang karaoke yang memang sudah sempit semakin sempit. But, we did have more fun with them.
Posted by Admin at 4:12 AM 2 comments
Labels: Gather