Tuesday, February 12, 2008

The Survey

Garut and Ciwidey Minggu, 10 February 2008

Berangkat jam 10.30 Wib dari rumahnya -- seperti biasa terimakasih tuk kalian berdua -- Hilmi and Nuke. Kita naik mobilnya Rida -- thanks juga tuk pinjaman mobilnya -- Hilmi sebagai supir, aku di depan sebagai Co-Driver (kata Gun2), di tengah para kaum Hawa, Ratih Nuke and Gina. Yang paling belakang keamanan and photographer, Radi, Gun2 and Anto.

Ada tiga tempat spesial yang kami kunjungi hari Minggu kemarin. Dua tempat yang memang kami survey dan satu lagi tempat yang tidak akan terlupakan.

Sabda Alam, Garut

Sampai di sini ternyata kami mendapatkan tempat yang tidak sesuai dengan yang kami bayangkan. Tidak terlalu bagus untuk tempat ngumpul. So, kami putuskan untuk jalan-jalan sebentar keliling daerah tersebut.

Kami tiba di sebuah kolam renang, semacam mini water boom lah. Tapi suasana di situ perseis seperti suasana di pemandiamn umum di kampung klingkit Gg. Duren belakang pos hansip belok kiri deket mata air. Hanya saja yang dateng nggak ada yang pake kemben. Walopun mbak penjaga meja Receptionist sempet mencuri hati salah satu di antara kita.

When i fall in love....


It will be forever....
Bejakeun siah...!!!

Warung Nasi Hj. Yati, Garut

Dari Sabda Alam kita menuju pusat kota Gartu tuk nyari makan siang. Sampailah kita di warung nasi Hj. Yati. Nggak ada yang luar biasa dengan warung nasi ini. Semuanya serba biasa bahkan daging gepuk Anto sedikit mirip karet. But, yang lainnya lumayan juga koq.

Semua berjalan seperti biasa sampai kemudian makan siang berakhir dan tiba saatnya kita bayar-bayaran.

Hitung demi hitung dan bayar demi bayar telah kita lalui dengan selamat sampai kemudian di dalam mobil, para ibu-ibu yang duduk di tengah menemukan penyelewangan dana makan siang yang dilakukan oleh teteh kasir dan rapat dadakan pun di gelar di dalam mobil. Hasil rapat memutuskan Gina dan aku tuk balik ke warung nasi dan nagih kelebihan pembayaran yang kita lakukan. Hasilnya...., kita dapet 3o rebu. Itu pun setelah teteh kasir di beri pandangan tajam dari Gina.

Kita pun berangkat meninggalkan warung itu dengan hati damai, walopun kemudian ternyata setelah di teliti dengan lebih seksama, kita masih tetep kelebihan bayar sebanyak 10 rebu rupiah. Ya sudahm kita merelakan saja dengan beberapa dumelan di mulut kita sampai....., Gun2 melakukan perhitungan dan memperingatkan kita.

Ternyata....,

Setelah makan siang tadi, aku dan anto dan beberapa cewek lainnya ngambil minuman yang ada di kulkas. Kalo ggak salah 2 botol KratingDaeng, 1 Gula Asem dan 1 Buah vita. Yang jika du jumlahkan mungkin berkisar antara 15 rebu rupiah. Jadi kesimpulan terakhir, ternyata kitalah yang berhutang pada warung nasi itu sebanyak 5 rebu rupiah. Dan kita, kayaknya, nggak ada niat tuk balik dan ngebayar kekurangannya. hehe...., maklum dah jauh sich.

Punteun we teh, sanes di haja....

AOM, Villa of the Creep, Ciwidey

Dari Garut, Gina mengusulkan tuk cabut ke Ciwidey tuk nyurvei -- kosa kata yang bagus -- Viulla milik salah satu relasinya. Sampai di sana, kami para cowok langsung jatuh cinta dengan vila tersebut. Hanya Gina nampak Scare the s**t out of her mendengar suara hembusan angin yang benar-benar selama ini kita dengan di film-film horor. Tidak hanya dia, Ratih sang ibu server pun merasa gak nyaman di vila ini. Dan lama kelamaan rasa nggak nyaman itu nular ke para cowok juga.

Beauty but creepy

Vila yang indah dengan pemandangan indah tapi keadaan yang sedikit menyeramkan. By the way, aku mendapatkan ilham tuk nulis novel horor gara-gara vila ini.


Style at Creepy Vila

So, survey kali itu belum berhasil. Kita akan melanjutkan hari Sabtu depan, 16 February 2008. Kayaknya keyakinan kita besar, bahwa hari itu kita akan dapat tempat yang pas. InsyaALLAH.


Some creepy style

0 comments:

Design by Dzelque Blogger Templates 2008

Dzelque 2008 Jedig 2008